Thursday, July 14, 2016

Detail Lebih Desa Penglipuran


Keseharian Masyarakat Desa Adat Panglipuran


            Desa ini memiliki hutan bambu yang cukup luas kurang lebih 40% karena aslinya desa adat ini merupakan hutan bambu (Asli bukan karena ditanami). Hutan bambu ini milik desa adat, bukan milik perorangan. Dari hutan bambu inilah menjadi ciri khas dan sebagai mata pencaharian masyarakat desa adat ini. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa (Wanita) di sini banyak yang membuat kerajinan dari bambu, seperti halnya membuat patung, anyaman, gantungan kunci ataupun yang lain sehingga terdapat banyak kelompok anyaman di desa ini. Yang kemudian dijual sebagai souvenir dari Desa Adat Panglipuran ini. Sedangkan orang laki-lakinya berternak Babi, Ayam, Sapi, dsb. 
Kerajinan dan Souvenir
Kelompok Anyaman
Souvenir
            Tidak ada ketentuan ataupun ikatan dalam hal pekerjaan disini, masyarakat disini boleh untuk mencari pekerjaan lain di luar. Tidak sedikit yang bekerja di luar desa adat ini.

Usaha Dalam Mempertahankan Desa Adat

            Dibalik terjaganya budaya dan desa adat yang masih terjaga, disana terdapat usaha masyarakat dalam menjaganya seperti saling mempertahankan Baliage, kerjasama dalam membantu segala hal, menjunjung tingginya kekeluargaan, tidak boleh membangkang segala peraturan yang sudah ada maupun yang dibuat oleh klien adat. Merupakan kekuatan utama dalam mempertahankannya. Alasannya karena mereka ingin terus didatangi oleh para wisatawan.

            Namun, tidak seperti yang kita bayangkan bahwa di desa adat ini masih murni dan tidak tersentuh sedikitpun oleh teknologi. Ternyata di desa adat panglipuran ini sudah tersentuh oleh berbagai teknologi modern, seperti handphone, televisi ataupun yang lainnya. Dan di desa ini juga menyediakan homestay untuk yang berminat menginap di sana. Tanah di desa ini tidak diperjual belikan seperti halnya tanah di daerah-daerah lain.


Kependudukan dan Ekonomi

            Tidak semua orang yang ada di desa ini tercatat sebagai penduduk, ternyata di desa ini terdapat 1000 penduduk. Tapi, yang masuk dalam desa adat hanya ada 76 KK (Kartu Keluarga).

            Jika ada wisatawan yang masuk pastilah mendapat pemasukan untuk desa, pemasukan ini akan masuk ke kas desa. Tapi tidak murni semuanya masuk ke dalam kas melainkan dibagi 60%  untuk Pemda dan 40% di desa adat, nah yang 40% ini juga dibagi lagi ke pemuda dan desa adat sendiri.
            Sedangkan bantuan dari pemerintah itu sendiri masuk ke desa adatnya, tapi kalau ada penghasilan yang lebih dibagi ke masyarakat desa tersebut.



Unknown

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 comments:

Post a Comment